Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Fakta Kebenaran Dan Budi Dari Kejadian Besar Isra` Mi`Raj

Demikianlah Relativitas telah sanggup mengambarkan kebenarannya. Menyingkap kebenaran-kebenaran yang selama ini tersembunyi di balik keruwetan dan arogansi ilmu pengetahuan. Termasuk, kebenaran Isra` Mi`raj.

Sebagaimana diterangkan di depan, ketika sebuah benda bergerak dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya, mirip halnya partikel Muon, benda itu akan mengalami pengaruh perlambatan waktu. Seseorang yang meluncur ke angkasa dengan pesawat yang berkecepatan mendekati kecepatan cahaya, maka ia akan mengalami pertambahan usia yang lebih lambat dari yang semestinya di bumi. Ketika kembali ke bumi ia akan mendapati bumi telah begitu tuanya sedang dirinya hanya bertambah beberapa waktu saja. Ia telah terlempar ke masa depan. Namun jikalau kecepatannya ditambahkan sampai melampaui batas kecepatan cahaya, yang akan dialaminya bukanlah perlambatan waktu, namun sebaliknya. Ketika kembali ke bumi, bukan masa depan yang didapatinya. Namun, ia kembali ke masa lalu. Ia telah menjadi penziarah masa lalu.

Dan, inilah yang telah direfleksikan buraq, binatang sejenis kuda bersayap sebagai kendaraan Nabi ketika melaksanakan perjalanan Isra`. Ketika memulai perjalanan yaitu dari Masjid Alharam (Mekkah), dengan daya kecepatan buraq >(vc), Nabi tidaklah mengarah ke masa depan. Namun kembali ke masa lalu. Dan, melewati masa kemudian itulah Nabi memberangkatkan perjalanannya. Hingga, seiring guliran-guliran waktu perjalanan itu, perjalannpun melaju ke titik waktu ketika mana dia gres memulai. Hingga, kesan yang ada pun seakan-akan Nabi melaksanakan perjalanan Isra` Mi`raj hanyalah sesaat. Padahal, hakikatnya, dia pun menjalani Isra` Mi`raj, berdasarkan `perhitungan` waktu pribadinya, lazimnya perjalanan-perjalanan sejenis lainnya dengan menghabiskan waktu berjam-jam atau berhari-hari atau bahkan lebih.

Demikianlah, Allah memang senantiasa memfirmankan kebenaran. Dan, firman-firman Allah memang senantiasa benar adanya. Meski terkadang budi & logika kita sangat sulit untuk menjangkaunya.....


Atau Lebih Singkat nya Seperti Ini :

Manusia diibaratkan seekor Semut...

ada 2 semut (keduanya sedang berada di JAkarta)

semut 1 dongeng kepada temannya si semut 2...


semut 1 : saya barusan ke BAndung pulang pergi dalam waktu 10jam...
semut 2 : wah lo asing ya..mana mungkin lo ke bandung PP 10 jam..udah asing loe...
semut 1 : saya ngga boong..ini tadi 2 jam kemudian saya gres sampe...di jkt
semut 2 : mana mungkin ke bandung yg jaraknya beberapa Juta km ? (menurut ukuran jarak semut)
semut 1 : saya tadi masuk ke dalam Tas PAk haji yg mau ke kondangan di bandung brow..
terus pak hajinya dibandung cuma beberapa jam...setelah kondangan pak hajinya pulang lagi ke JKT...

nah dari percakapan si semut 2 yg tidak megakui kebenarannya bahwa..PP Jkt bandung dalam 10 jam yakni hal yg Mustahilll...


Tapi bagi manusia..perjalanan Jkt bandung dlm waktu 10 jam itu masuk akal...

Itulah perumpamaan insan dengan teknologinya Allah Tuhan semsta alam...

mirip contoh..manusia melihat semut...menilai seekor semut...

sepandai2nya semut se jenius apapun itu semut...semut ngga akan bisa membuat pesawat terbang...

tapi bagi insan membuat pesawat terbang itu Mudah...& masuk akal...

sama Seperti...Tuhan MElihat manusia...tapi perbandingan ini Lbih jauh dari perbandingan insan & semut...

Tuhan Allah melihat & membuat MAnsia itu kemampuannya terbatas...

artinya sepandai2nya MAnusia..tetap terbatas Akal Pikirannya...ngga mungkin menyamai Tuhan...Bagi Tuhan Allah MAnusia itu Kecil...

insan hidup dalam 3 dimanesi...kata 3 dimanesi ini sudah umum disebut dalam kehidupan sehari2..tapi 3 dimanesi ini..kalian belum paham maksudnya....

3 dimanesi yakni :

1 demensi ruang..
2 dimensi Waktu
3.dimensi benda (fisik)

masnusia & semua makhluk Hidup berjasad...hidupnya di dalam 3 dimensi itu tadi..termasuk alam raya ini yakni termasuk 3 dimensi ini...termasuk..seluruh galaksi alam raya ini...

sedangkan Tuhan Allah...& semua yg berbentuk roh hidup di luar 3 dimensi itu...
Jika insan Wafat..maka insan akan keluar dari dimensi itu...

anda pernah membayangkan keluar dari dimensi waktu??...Itulah insan ngga akan bisa mikir sejauh itu..karena apa??...karena Kemampuan Pikiran MAnusia dibatasi oleh Allah...

tapi Jika insan Itu telah Wafat meninggal Dunia...maka insan itu akan bisa meliihat kehidupan diluar alam 3 dimensi yg dihuni oleh makhluk yg berjasad....
diluar alam 3 dimensi inilah..ada nya para malaikat..para jin,,para setan... dsb...

ALLAHU AKBAR...semua itu HAnya KUASA ALLAH SWT...
Sumber http://gudangislami.blogspot.com

Posting Komentar untuk "Fakta Kebenaran Dan Budi Dari Kejadian Besar Isra` Mi`Raj"