Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Masuk Islam Sehabis Mimpi Mendengar Bunyi Azan

Setiap tahun, Lai selalu berharap dan antusias bila ayahnya mengajaknya ke kuil untuk melakukan peribadahan persembahan untuk para dewa-dewi. Sebagai anak-anak, kegembiraannya ketika itu bukan alasannya ialah beliau akan beribadah tapi alasannya ialah setiap program tahunan di kuil beliau akan menikmati kuliner yang banyak dan bervariasi.

Itulah sepenggal kenangan S.S Lai, seorang wanita yang berasal dari etnis Cina yang tinggal di negeri muslim, Brunei Darussalam. Ia merasa bersyukur alasannya ialah menghabiskan sebagian besar masa sekolahnya di sekolah yang secara umum dikuasai siswanya beragama Islam.

"Saya ingat, seorang teman pernah membawa buku komik bergambar perihal mereka yang dieksekusi di api neraka. Saya tidak begitu paham perihal apa itu neraka pada ketika itu. Saya hanya tahu bahwa jangan pernah membuang sedikit pun permen atau keripik (makanan) atau kita akan dieksekusi di alam abadi kelak," ujar Lai.

Ia paham, seorang muslim berpuasa pada bulan bulan ampunan dan dihentikan makan daging babi. Ketika itu, Lai belum tertarik dengan Islam, meski banyak sahabatnya yang muslim. Tapi Lai mengakui, ketika berusia 7 tahun, beliau mencicipi hal yang asing bahwa suatu ketika beliau akan menjadi seorang muslim, menyerupai salah seorang pamannya.

"Namun saya tidak pernah bertanya pada siapa pun perihal Islam. Taku mereka ingin tahu, dan ini yang menciptakan saya takut dan malu," tutur Lai.

Perjalanan Lai menuju cahaya Islam bermula dari kebingungannya ketika beliau berguru geografi. Dirinya bertanya-tanya mengapa insan dapat bangun dan berjalan bumi dan tidak terlempar ke luar angkasa yang gelap. Pulang ke rumah, Lai menanyakan hal ini pada pamannya, namun sang paman malah menasehatinya semoga jangan terlalu banyak bertanya "mengapa" pada semua hal. Sejak itu, Lai selalu menahan diri untuk tidak selalu menanyakan "mengapa" pada hal-hal yang menarik perhatiannya.

Tahun 1988, Lai mendapat beasiswa berguru ke Inggris. Sesuatu yang menjadi impiannya dan beliau bekerja keras untuk dapat berguru ke luar negeri. "Saya menjadi orang yang berkhasiat dan kaya, dan menciptakan kedua orang renta saya bangga. Satu-satunya yang saya tahu untuk mencapai ambisi saya itu ialah menjadi seorang dokter," ujar Lai.

Saat kuliah di Inggris, suatu malam Lai bermimpi mendengar bunyi azan dan beliau berjalan menuju ke arah bunyi itu, kemudian beliau bangun di sebuah pintu gerbang yang besar. Di pintu gerbang itu terlihat goresan pena dalam bahasa Arab. Dalam mimpi itu, Lai mencicipi kedamaian dan rasa aman. Ia masuk ke dalam sebuah ruangan yang bercahaya dan di sana beliau melihat sosok yang sedang salat.

"Saya sulit menggambarkan bagaimana perasaan saya ketika itu. Keesokan harinya saya memaksakan diri untuk menanyakan perihal mimpi saya itu pada teman saya, seorang mahasiswi dari Malaysia. Dia bilang, itu ialah 'hadassah' dari Allah," Lai mengisahkan perihal mimpinya itu.

Pembicaraan perihal mimpi itu mendorong Lai untuk lebih banyak bertanya perihal agama Islam. Selama ini, banyak orang menyampaikan pada Lai bahwa kaum Muslimin ialah orang-orang yang jahat dan selalu menindas penganut agama lain.

Saat berkesempatan pulang kampun ke Brunei, Lai menyampaikan pada keluarganya bahwa beliau ingin menenangkan diri selama setahun ini dan melepaskan diri dari segala ambisinya. Ia merasa ada sesuatu yang lebih penting dari semua yang telah beliau kejar selama bertahun-tahun. Sudah dapat dipastikan, keluarganya menolak undangan Lai, yang menciptakan Lai hanya dapat menangis siang dan malam.

"Saya menangis alasannya ialah yang terdengar di indera pendengaran saya ialah gema bunyi azan, hingga seorang teman saya menganggap saya sudah gila, dan saya pun mulai berpikir demikian," ungkap Lai.

Ia kemudian ingat teman masa sekolahnya dulu, seorang muslim yang taat. Darinyalah, Lai mulai berguru perihal bagaimana menjadi seorang muslim. Akhirnya, hari bersejarah itu pun tiba. Tanggal 5 Oktober 1991, Lai mengucapkan dua kalimat syahadat dan resmi menjadi seorang muslimah.

"Saya percaya bahwa setiap anak lahir dalam keadaan suci dan hanya orang renta merekalah yang memilih kemana anak akan melangkah. Semoga Allah menuntun hati-hati mereka menuju Islam," doa Lai menutup ceritanya menjadi seorang muslim.
Sumber http://gudangislami.blogspot.com

Posting Komentar untuk "Masuk Islam Sehabis Mimpi Mendengar Bunyi Azan"