Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ketika Hati Sedang Diuji


Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Sholawat dan salam bagi baginda Rasulullah SAW.

Saudaraku, pernahkah anda mengalami kegelisahan dan kegundahan hati dalam menjalani hidup. Dimana kita mengalami pahit getirnya kehidupan. Tatkala perjuangan yang kita berdiri hancur berantakan, rumah tangga yang kita bina mulai rapuh, kehidupan ekonomi yang kian memburuk, sehingga guncangan yang dahsyat sudah terasa, laksana bahtera yang terhempas angin puting-beliung ditengah lautan yang diiringi hujan lebat dan halilintar yang sili berganti menggelegar dari langit. Hati mulai gelap dan pikiran menjadi kalut menerawang entah apa yang hendak dipikirkan.

Saudaraku, beban hidup yang semakin berat dan sungguh mencekam ketika hutang melilit pinggang demi memenuhi kebutuhan hidup yang semakin sulit. Dalam keadaan yang demikian pahit, apa yang akan saudara lakukan? Apakah engkau akan lari dari kenyataan, sehingga anda akan dikatakan sebagai seoarng pengecut, ataukah anda akan menambah beban hidup lebih parah lagi, menyerupai anda terjebak dalam angin puting-beliung ditengah lautan, kemudian saudara malah melubangi kapal yang sedang diterjang bencana, atau mungkin saudara akan berusaha meminta pertolongan, tetapi ketika itu tidak ada seorangpun yang menolong anda dikarenakan mereka sibuk menyelamatkan diri masing-masing.

Mungkin saudara masih ingat atau tahu perihal kisah Nabi Musa as dengan nabi Khidir yang didalam perjalanan ketika nabi Musa diperintahkan Allah SWT. untuk mengikuti nabi Khidir malah dibentuk resah dengan tingkah laku dan perbuatan nabi Khidir sehingga nabi Musa menjadi kesal bercampur murka yang tidak beralasan, lantaran ketidaktahuan. Atau kita ambil referensi kisah yang lain yang dialami oleh Nabi Yunus. Dimana nabi Yunus murka kepada kaumnya lantaran tidak satupun yang mau mendapatkan nasihatnya atau mendengarkan seruannya untuk meninggalkan patung berhala sebagai sesembahan kaummya. Seruannya untuk beriman dan menyembah Allah SWT. ditolak mentah-mentah, sehingga kaumnya hendak mengusir nabi Yunus. Melihat perbuatan kaumnya, nabi Yunus berdo'a kepada Allah SWT. dengan hati yang bercampur marah, supaya Allah menurunkan azab kepada kaumnya yang enggan beriman kepadanya dan kepada Allah SWT.

Sebelum azab itu tiba, malah nabi Yunus as keluar atau pergi dari kota sebelum Allah memerintahkan Nabi Yunus untuk meninggalkan kota tersebut. Allah selalu menepati janjinya, azab yang diminta kaumnya dan do'a nabi Yunus dikabulkan. ketika azab yang berupa angin kencang itu telah datang, Nabi Yunus telah jauh meninggalkan kaumnya tanpa melihat azab itu datang. Nabi Yunus tidak mengetahui kalau kaumnya yang tadi ingkar telah beriman kepada Allah SWT. dan mengakui dia sebagai utusan Allah. Apa yang terjadi, angin puting-beliung yang semestinya akan menghancurkan kaum nabi Yunus as. justru berbalik arah menimpa dirinya sendiri. Ketika kapal yang ia tumpangi berada ditengah laut. dihantam angin puting-beliung ombak yang besar, sehingga hampir menenggelamkan kapal yang ditumpanginya itu. Atas kesepakatan penumpang kapal, kemudian dilakukan undian yang barangsiapa namanya keluar sesudah diundi akan dibuang kelaut untuk mengurangi beban kapal semoga tidak tenggelam. semua orang tidak percaya, bahwa nama yang keluar yakni Nabi Yunus. Lalu diulang hingga tiga kali yang keluarpun nama Nabi Yunus. Dengan berserah diri kepada Allah dan mendapatkan putusan itu yang ia yakini bahwa bersama-sama Allah yang telah memberi keputusan tersebut. Nabi Yunus terjun kelaut kemudian dimakan oleh ikan nun (paus) yang sangat besar. Sebagai jawaban bagi orang yang lari dari kenyataan pahitnya celaan yang dilakukan kaumnya terhadap Nabi Yunus as. Kemudian Nabi Yunus hidup didalam perut ikan tersebut hingga mengakui kesalahan yang ia perbuat. Nabi Yunus bertobat dan tobatnya diterima dengan berkata ketika ia berada dalam perut ikan paus itu,

"Laa Ilaaha Illa Anta Subhanaka inni kuntu minadz zholimin"

Tidak ada Tuhan Selain Engkau, Maha Suci Engkau,sungguh saya termasuk orang yang zalim.


Kisah kedua nabi diatas yakni sebuah referensi atau pelajaran yang hendaknya kita pahami, bukankah pada diri Rasul itu ada suri teladan yang baik serta hikmah. Nabi Musa menerima pelajaran yang berharga dari Allah SWT. melalui seorang hamba yang saleh, sedangkan Nabi Yunus mendapatkan pengajaran dari Allah. sesulit apapun keadaan yang kita alami, semestinya kita tak boleh lari dari pahitnya hidup dalam kesengsaraan, bukankah Allah SWT telah berkata; "Sesungguhnya didalam kesulitan itu ada kemudahan" (Al-Insyirah:6)

Dengan demikian Nabi Yunus telah terbebas dari pekerjaan yang berat dan diselamatkan dari kegelapan yaitu, kegelapan dalam perut ikan paus, dari gelapnya malam, dan dari gelapnya lautan.

Ini yakni sebuah kisah yang menjadi pelajaran untuk saya sendiri, dimana ketika itu saya mengalami tragedi alam yang sili berganti tiada henti, kehilangan pekerjaan disebabkan keegoisan, gampang murka dan cepat tersinggung. Kemudian sebelum berhenti bekerja ketika istri hendak melahirkan anak pertama kami divonis operasi cesar. Terbesit dalam hati betapa besar biaya yang hendak dibayar, sedangkan uang hanya cukup melahirkan normal. Hatipun mulai gelisah memikirkan biaya yang akan dikeluarkan. Sungguh didalam kesulitan itu ada kemudahan. Pihak rumah sakit meringankan biaya persalinan dengan operasi cesar hanya tiga juta rupiah, tetapi lagi-lagi saya tidak mempunyai uang sebesar itu. sayapun menghubungi atasan saya malam itu. Saya pun mendapatkan pinjaman.

Namun semua itu belum selesai, ketika anak pertama lahir, saya berhenti bekerja. Beberapa hari kemudian bayi kami terkena penyakit menyerupai cacar air, seluruh tubuhnya dipenuhi bintik-bintik yang mengeluarkan air dan suhu badannya sangat terasa panas. Saya sangat sedih, kemudian saya bertanya kepada Allah; "Ya Allah, apa yang menimbulkan anak kami menyerupai ini, kalau ini disebabkan oleh dosaku, maka ampunilah aku." Tak usang kemudian ketika anak saya dihadirkan kehadapan orang banyak dengan perasaan duka dan menahan air mata saya membawanya. Ketika itu yakni pelantikan nama anak kami.

Alhamdulillah, keesokan harinya bintik-bintik itu hilang tanpa meninggalkan bekas sedikitpun hingga kini penyakit itu tidak kembali lagi. Inilah pemberian Allah yang kedua kalinya. Setiap kesulitann niscaya ada fasilitas dan hanya kepada Allah sajalah kita berharap.

Sayapun kemudian membuka sebuah perjuangan berjualan pakaian, Alhamduliilah yang tadinya daganganku cukup laris, namun ujian tiba lagi, ketika anak kedua lahir. Istri saya pun kembali menjalani operasi cesar dan yang lebih menyedihkan lagi istriku mengalami pendarahan yang hebat, sehingga harus dirawat diruang ICU, waktu itu bulan puasa.


Jika saudara ingin mengikuti perjalanan hidup saya dalam menghadapi banyak sekali macam cobaan dan bagaimana secara perlahan Allah melepaskan satu persatu tragedi alam yang saya alami. segera aktifkan email berlangganan gratis yang berada dibawah artikel di situs ini. Insya Allah, dengan kemurahan dan kasih sayang Allah Swt kita sanggup mengembangkan dongeng dalam sebuah kisah Islami.



Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

 segala puji hanya milik Allah Subhanahu Wa Ta Ketika Hati Sedang Diuji


Sumber https://seribusatukisahislami.blogspot.com/

Posting Komentar untuk "Ketika Hati Sedang Diuji"